TOPENG
* Oleh. Em Fadli
Suatu ketika sang calon Presiden mendatangi para Korban kebakaran, dengan mimik sedih dan kalimat-kalimat yang bersahaja menitikkan air mata, sang calon presiden menunjukkan rasa keprihatinan dan serasa ikut merasakan penderitaan itu. lalu merogo kantongnya dan memberikan sejumlah uang kepada para korban
Besok paginya peristiwa mengharukan itu di blow up oleh seluruh media cetak maupun elektronik dan menjadi Head Line koran, TV. Bagi sosok sang calon Presdien Peristiwa itu akan menaikkan citra, menunjukkan bahwa Calon Presiden sangat peduli dengan rakyatnya. Dan sangat baik merebut simpati para pemilih pada Pemilu yang akan datang.
Peristiwa yang lain, seorang Panglima perang melepas pasukannya tugas di daerah konflik bersenjata dengan kalimat-kalimat yang tegas dan wajah penuh semangat, suasana heroik sebagai motifasi dorongan moral yang baik bagi pasukan menuju perang karena belum tentu kembali dalam kedaan selamat.
Itulah pentingnya bagaimana seorang Pemimpin bermain peran dalam kondisi, suasana apapun, baik dalam keadaan sedih, gembira harus meletakkan diri secara tepat,
Kita tahu bahwa setiap manusia dilahirkan di dunia dengan berbagai macam perbedaan, keberagaman genetika, suku, agama, ras, golongan, selera dll.salah faktor terberat seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya adalah bagaimana memuaskan akan keberagaman itu.
Tugas itu akan lebih ringan ketika pemimpin dapat berkomunikasi dengan lapisan/strata masyarakat manapun, oleh karena itu dibutuhkan “Topeng”, agar terjadi kesamaan makna.
“Hidup ini adalah sandiwara” pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menjadi aktor/aktris yang baik dalam melakoni skenario yang diberikan sang Sutradara yaitu Alloh SWT. Ketika kita ditakdirkan oleh Alloh SWT berperan memegang amanah menjadi PEMIMPIN, suka atau tidak suka mau atau tidak mau harus kita jalankan dengan benar dan penuh amanah artinya dapat kita pertanggungjawabkan kelak nanti.
Dalam arti luas “panggung pertunjukan” adalah kehidupan ini, yang setiap orang berperan berbeda-beda ada yang memimpin ada yang dipimpin. Dan jabatan pemimpin pasti akan menempel di pundak minimal pemimpin dalam keluarga, atau siapa tahu akan lahir pemimpin bangsa dari forum ini ? amin.
Oleh karena itu sorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya pada level dan strata apapun harus mau dan mampu MENGUNAKAN TOPENG. Dalam arti sempit Topeng merupakan bagian penting dari status yang kita perankan.
Apa itu topeng ? topeng adalah ekspresi kita. Dimana kita saat menggunakan topeng dan kapan waktunya yang tepat, ketrampilan menggunakan topeng mutlak harus dimiliki seorang pemimpin, karena masyarakat yang kita pimpin selalu mengharapkan kita tampil dalam keadaan ideal.
Para Dokter belajar menggunakan Topeng di hadapan para pasien, para pengacara menggunakan topeng bila berada dalam suatu sidang pengadilan. Semakin tinggi kita menaiki tangga jabatan, maka topeng/kedok akan akan menjadi semakin berperan. Bentuk topeng yang paling sederhana adalah tampil dengan wajah yang tidak memihak. Jadi ekspresi adalah sebuah alat penopengan yang lebih baik.
Kesimpulannya adalah seorang pemimpin harus mampu memanfaatkan potensi fisik, suaranya dalam memerankan tugas memimpin. Sekali saja kita keliru mengolah tinggi rendahnya suara, menampakkan mimik yang tak tepat maka masyarakat akan menilai lain/negatif.
Agar pesan yang kita sampaikan kepada yang kita pimpin dapat diterima dengan baik maka kita harus mengatur fokal dan mimik kita dengan baik.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar