Panorama

Gunung menjulang rimba membentang
Hari Esok adalah kepedulian kita hari ini
sudahkah kita peduli ?

Marhaban Ahlan Wasahlan

Selamat datang di halaman rumah mayaku
ketuklah pintu lalu senyum, ucapkan salam lalu nikmati setetes embun pencerahan ini. hanya satu harapan semoga manfaat

Laman

Rabu, 05 Desember 2012


Pelestarian Sumber Air Melalui Konservasi Bambu

Berangkat dari sebuah kepedulian terhadap merosotnya  nilai-nilai manfaat  alam, degradasi fungsi hutan membangkitkan rasa prihatin. Nilai manfaat dari kawasan konservasi sangat beragam, mulai dari manfaat langsung maupun tidak langsung. Manfaat untuk kepentingan ilmu  pengetahuan sangat besar, seperti riset obat-obatan, sumber pangan baru, biologi ekologi, iklim, farmakologi etnobotani, hama dan penyakit, sumber daya genetik  flora fauna untuk generasi mendatang, teknologi penangkaran, dan lain sebagainya. Dari semua peran yang disandang oleh kawasan konservasi ”air” merupakan manfaat nyata yang sangat penting, baik untuk konsumsi masyarakat langsung, pengairan sawah dan sebagainya. Kawasan konservasi merupakan ”pabrik air”.
Desa Kembangbelor memiliki karakteristik daerahnya merupakan wilayah yang berbatasan dengan kawasan suaka alam maupun kawasan pelestarian alam, baik sebagai kawasan hutan lain, tanah negara maupun tanah yang dibebani hak, yang diperlukan dan mampu menjaga keutuhan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Di dalam kawasan konservasi tersebut terdapat sumber air “Jubel” dan Sumber “Ngasat” yang mengaliri wilayah kecamatan Pacet, dimanfaatkan diwilayah kabupaten Mojokerto bahkan konon dulu pernah mengalir sampai Surabaya. Sejak era reformasi tahun 1998 terjadi perambahan hutan secara besar-besaran oleh penduduk. Akibatnya kini banyak kawasan konservasi yang terbuka, 65 % tanaman pokok hilang. Akibat berikutnya dalah setiap tahun dimusim kemarau debit air menurun.
Sebagai desa yang terletak di kawasan penyangga konservasi Desa Kembangbelor mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu bagaimana  mengurangi tekanan penduduk ke dalam kawasan pelestarian dan suaka alam. memberikan kegiatan ekonomi masyarakat dan merupakan kawasan yang memungkinkan adanya interaksi manfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat dengan kawasan konservasi.
Untuk mewujudkan penyelamatan sumber air di Desa Kembangbelor dilakukan dengan menanam bambo di kawasan penyangga kususnya di areal kemiringan dan daerah aliran sungai. Mengapa harus dengan konservasi bambo ?, karena bamboo memiliki nilai manfaat yang luar biasa diantaranya akarnya yang kuat untuk menahan laju erosi pada tebing sungai dan lereng gunung sehingga menghindari longsor, Sebagai media penyimpan air yang baik sehingga dapat menjaga kelangsungan sumber air, 35% lebih banyak menghasilkan O2 dibandingkan dengan tanaman lain.
Oleh karena itu pembangunan kawasan konservasi hutan bambu, di daerah penyangga, diharapkan menambah nilai manfaat terhadap stabilitas lahan maupun manfaat ekonomi. Untuk mewujudkan hal tersebut melalui Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Ubhara Surabaya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar kawasan penyangga konservasi, agar masyarakat memiliki kepedulian dan partisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan konservasi bambu.

Oleh : M.Fadeli
Peraih Hibah KKN-PPM Dirjen Dikti Kemendikbud 2012